-·=»‡«=·-IKATAN KEKELUARGAAN JAWA BARAT-·=»‡«=·-
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
-·=»‡«=·-IKATAN KEKELUARGAAN JAWA BARAT-·=»‡«=·-

Imah Pangancikan Raga Basa Pangancikan Rasa Sunda Pangancikan Kula
 
IndeksGalleryLatest imagesPencarianPendaftaranLogin
IKAJAB BUNGO-JAMBI
Istilah Hyang Dalam Sunda  55553111
PENGURUS IKATAN KEKELUARGAAN JAWA BARAT
Like/Tweet/+1
Berita Terkini
Social bookmarking
Social bookmarking reddit      



Bookmark and share the address of -·=»‡«=·-IKATAN KEKELUARGAAN JAWA BARAT-·=»‡«=·- on your social bookmarking website
User Yang Sedang Online
Total 1 user online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 1 Tamu

Tidak ada

User online terbanyak adalah 8 pada Sun Dec 06, 2015 8:26 pm
Latest topics
» Sambutan Ketua Ikajab Kab. Bungo
Istilah Hyang Dalam Sunda  Icon_minitimeSat Aug 16, 2014 2:18 pm by Admin

» Al-Habib Abu Bakar bin Husen Assegaf Bangil
Istilah Hyang Dalam Sunda  Icon_minitimeSat Aug 16, 2014 4:14 am by Admin

» Al-Habib Abu Bakar bin Abdurrahman As-Seggaf (As-Sakran)
Istilah Hyang Dalam Sunda  Icon_minitimeSat Aug 16, 2014 4:12 am by Admin

» Al-Habib Abu Bakar Al-Aidrus
Istilah Hyang Dalam Sunda  Icon_minitimeSat Aug 16, 2014 4:11 am by Admin

» Al-Habib Abdurrohman bin Zein bin Ali Al-Jufri
Istilah Hyang Dalam Sunda  Icon_minitimeSat Aug 16, 2014 4:10 am by Admin

» Al-Habib Abdurrahman bin Muhammad Assaqqaf (Tarim)
Istilah Hyang Dalam Sunda  Icon_minitimeSat Aug 16, 2014 4:08 am by Admin

» Khasiat dan fadhilah Sholawat
Istilah Hyang Dalam Sunda  Icon_minitimeSat Aug 16, 2014 4:05 am by Admin

» Al-Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Athas
Istilah Hyang Dalam Sunda  Icon_minitimeSat Aug 16, 2014 3:34 am by Admin

» Al-Habib Abdullah bin Husain bin Thahir
Istilah Hyang Dalam Sunda  Icon_minitimeSat Aug 16, 2014 3:30 am by Admin


 

 Istilah Hyang Dalam Sunda

Go down 
PengirimMessage
Admin
Admin



Jumlah posting : 94
Join date : 10.08.14
Lokasi : Bungo-Jambi

Istilah Hyang Dalam Sunda  Empty
PostSubyek: Istilah Hyang Dalam Sunda    Istilah Hyang Dalam Sunda  Icon_minitimeFri Aug 15, 2014 1:30 am

Istilah Hyang Dalam Sunda


Pada masyarakat Sunda, Jawa, dan Bali kuno, kekuatan alam tak kasat mata dan roh leluhur ini diidentifikasi sebagai "hyang". Roh leluhur ini menghuni tempat-tempat yang tinggi, seperti gunung dan bukit. Tempat-tempat ini disucikan dan dimuliakan sebagai tempat jiwa leluhur bersemayam.

Dalam bahasa Sunda istilah "nga-hyang" berarti "menghilang", "tilem" atau "tak terlihat". Diduga kata ini memiliki kaitan kebahasaan dengan kata "hilang" dalam bahasa Melayu atau bahasa Indonesia. Pada perkembangannya istilah "hyang" menjadi akar kata beberapa nama, sebutan, dan istilah yang hingga kini masih dikenal di Indonesia:

Gelar: Jika disandingkan dengan kata panggil atau sebutan Sang-, Dang-, Ra-; menjadi kata Sanghyang, Danghyang, atau Rahyang, kata ini menjadi sebutan kehormatan untuk memuliakan dewa atau leluhur yang sudah meninggal. Sebagai contoh kata Sanghyang Sri Pohaci dan Sang Hyang Widhi merujuk kepada dewa-dewi, sedangkan gelaran Rahyang Dewa Niskala merujuk pada nama seorang raja Kerajaan Sunda yang telah meninggal. Disamping itu istilah Danghyang atau Danyang merujuk pada roh-roh penunggu tempat-tempat tertentu. Nama raja pendiri kemaharajaan Sriwijaya, Dapunta Hyang Sri Jayanasa, juga mengandung nama "hyang" yang menunjukkan bahwa ia memiliki kekuatan adikodrati.

Tempat: Ranah tempat para hyang bersemayam disebut Kahyangan yang dibentuk dari susunan kata ka-hyang-an. Kini kahyangan diidentikkan dengan surga. Karena adanya kepercayaan bahwa hyang menghuni tempat-tempat yang tinggi, maka wilayah pegunungan kerap kali dianggap sebagai tempat hyang bersemayam. Nama tempat seperti Parahyangan merujuk pada jajaran pegunungan di Jawa Barat. Berasal dari gabungan kata para-hyang-an, para menunjukkan bentuk jamak, sedangkan akhiran -an menunjukkan tempat, jadi Parahyangan berarti tempat para hyang bersemayam. Kata parahyangan juga dikenal sebagai salah satu jenis pura Hindu Bali, pura parahyangan adalah pura yang terletak di pegunungan sebagai sandingan pura segara yang terletak di tepi laut. Pegunungan Dieng di Jawa Tengah juga memiliki akar kata di-hyang yang juga berarti "tempat hyang".

Kerja: Kata sembahyang dalam bahasa Indonesia kini disamakan dengan kegiatan ibadah atau salat dalam agama Islam. Sesungguhnya istilah ini memiliki akar kata sembah-hyang yang berarti menyembah hyang. Tari Bali yang sakral Sanghyang Dedari menampilkan gadis muda yang kerasukan hyang.

Konsep "hyang" berasal dari sistem kepercayaan masyarakat Indonesia asli, bukan berasal dari konsep spiritual Hindu-Buddha India.

Masyarakat di kepulauan Nusantara sebelum masuknya ajaran Hindu, Buddha dan Islam, percaya akan keberadaan suatu entitas tak kasat mata yang memiliki kekuatan gaib yang dapat mengakibatkan hal baik maupun buruk dalam kehidupan manusia. Mereka juga percaya bahwa roh leluhur yang sudah meninggal tidak menghilang dan pergi begitu saja, tetapi turut berperan serta dan memengaruhi kehidupan keturunannya yang masih hidup. Leluhur yang sudah meninggal dianggap memiliki kekuatan supranatural yang mendekati kekuatan para dewa. Karena itulah pemuliaan terhadap leluhur menjadi unsur penting dalam kepercayaan masyarakat asli Indonesia, seperti ditemukan dalam sistem kepercayaan suku Nias, Dayak, Toraja, suku-suku di Papua, dan berbagai suku lainnya di Indonesia.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Kembali Ke Atas Go down
https://ikajab.indonesianforum.net
 
Istilah Hyang Dalam Sunda
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
-·=»‡«=·-IKATAN KEKELUARGAAN JAWA BARAT-·=»‡«=·- :: Kota Wisata Jawa Barat :: Saung Kuring-
Navigasi: